Monday, May 25, 2015

Ceritaku di Bangku Sarjana

     Malam ini 25 mei 2015, aku sedih karena aku sadar untuk berubah menjadi lebih baik itu tidaklah mudah, namun akan selalu ku inggat pesan dari ibu aku, bahwa aku harus tetap semangat dan jangan lupa berdoa. kenapa saya menulis seperti ini di blog saya, itu karena tadi siang saya baru mendapat  inspirasi dari teman saya Melda namanya, ia hari minggu kemarin baru saya mengikuti seminar yang pematerinya seorang penulis best seller loh, namanya kalau tidak salah dwita gitu. kata temen aku tu bahwa kita tidak boleh takut menulis, meskipun nanti akan di copy paste dengan orang lain, tapi setidaknya bahasa yang kita gunakan adalah bahasa hasil dari ide sendiri, yahh meskipun setiap bisa membaca curahan hatiku tapi aku senang. setidaknya aku sudah mencoba mencurahkan rasa resah ini dengan menulis. nah itu dia yang membuat saya sekarang mulai gemar menulis, kan siapa tahu suatu saat bisa mengikuti jejak para penulis yang sudah menghasilkan banyak karya. di sini saya kan memulai cerita sederhana ku, cekidotttt.!!!!
Hari ini aku cukup lelah banget, dimana aku sudah berada di semeter 6 dan di semester ini aku dkk dituntut untuk bisa mengajar dengan baik. Taukan kami itu generasi muda calon-calon guru sd berkarakter dan profesional, amin (terimakasih secara tidak sengaja anda sudah mendoakan saya). tapi untuk mencapai gelar sarjana itu tidaklah mudah, sekarang mulai saya rasakan sulitnya mencari ilmu, itu dimulai dari tugas-tugas yang bener-bener ada di level tinggi sampai tugas-tugas yang sepele. lika-liku kehidupan yang semakin menjadi juga sudah mulai terasa, kadang saya juga merasa lelah dalam benak sering terlintas "kapan semua ini berakhir indah?". tapi untuk meraih indah harus di iringi dengan air mata, dan usaha. dan saya sadar usaha saya selama ini masih belum maksimal, saya masih sering mengeluh, MALAS (masalah yang sampai saat ini belum terobati), semangat tiba-tiba hilang.
     guys saat saya berfikir, dulu dari SD-SMA saya tidak pernah bercita-cita menjadi guru, karna saya rasa menjadi guru itu melelahkan. tapi pola fikir saya itu mulai hilang setelah saya pernah observasi langsung ke SD N 03 kota Bengkulu. di situ saya dapat mengenal suasana lingkungan sekolah, tahu karakter setiap anak, hingga secara perlahan saya mulai menyukai profesi sebagai guru sd. karena semangat saya semakin tumbuh saat dosen saya pernah berkata guru SD itu adalah dasar ilmu yang akan ditanamkan pada anak didik indonesia. dosen saya bercerita, bahwa anak sd dulu, setiap pelajaran mengambar pasti gambarnya tidak jauh dari yang namanya gambar pemandangan (gunung, sawah, jalan) benar bukan, sampai saya waktu masuk ke UNIVERSITAS BENGKULU ini pun setiap mengambar pemandangan pasti gambar gunung yang saya gambar. nah dari analogi yang diberikan oleh dosen saya tadi, bahwa kami sebagai calon pendidik khususnya di sekolah dasar haru bisa merubah pola pikir anak-anak dan tentunya dengan menanamkan karakter yang baik. dapat kita tarik benang merah dari analogi di atas, bahwa apa yang ia dapat di SD akan dibawa hingga sudah menjadi seorang mahasiswa/i atau pun hingga tua. 
      karena itulah kami di sini benar-benar di tuntut untuk menjadi guru SD yang benar-benar profesional.
udah dulu yang guys ceritanya, saya sudah ngantuk nihh,,, kita sambung kapan-kapan lagi ya,, daaa daaa.,,,


****

No comments:

Post a Comment