Saturday, April 18, 2015

kampung halamanku mukomuko



Kabupaten Mukomuko
Mukomuko.png
Lambang Kabupaten Mukomuko
Moto: Kapuang Sakti Ratau Batuah



Nama Resmi
:
Kabupaten Mukomuko
Ibukota
:
Mukomuko
Provinsi 
:
Bengkulu
Batas Wilayah
:
Utara: Berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera barat
Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara
Barat: Berbatasan dengan Samudera Hindia
Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin Propinsi Jambi
Luas Wilayah
:
4.036,70 km²
Jumlah Penduduk
:
176.810 Jiwa 
Wilayah Administrasi
:
Kecamatan : 15, Kelurahan : 3, Desa : 153
Website
:


Kabupaten Mukomuko berdiri dengan dasar UU RI Nomor 3 Tahun 2003, tanggal 25 Februari 2003. Pembetukan Mukomuko sebagai kabupaten terpisah dari induknya yakni Bengkulu Utara dilandasi berbagai pertimbangan strategis, yang bermuara pada pengembangan wilayah dan optimalisasi pembangunan daerah. Kabupaten ini dibentuk atas ketentuan perundang-undangan yang berlaku,serta motivasi untuk membangun daerah
Adapun UU RI Nomor 3 Tahun 2003 sebagai dasar hukum berdirinya Kabupaten Mukomuko.

SOSIAL BUDAYA
Penduduk asli Mukomuko terdiri dari 2 suku bangsa, yaitu Mukomuko dan Pekal. Suku bangsa Mukomuko masih menganut tipe kesatuan kerabat yang disebut kaum. Ada lima Kaum di Kabupaten Mukomuko yaitu Kaum Limo Suku, Kaum Enam Dahulu, Kaum Delapan, Kaum Empat Belas, Kaum Enam Di Hilir.
Bahasa yang diucapkan oleh suku Mukomuko ini adalah bahasa Mukomuko. Oleh para peneliti bahasa, bahasa Mukomuko ini dianggap sebagai bagian dari dialek bahasa Minangkabau, karena terdapat beberapa kemiripan dengan bahasa Minangkabau. Sebenarnya selain mirip dengan bahasa Minangkabau, bahasa Mukomuko ini juga sangat berkerabat dengan bahasa Rejang, karena hampir 60% mirip dengan bahasa Rejang. Sedangkan terdapatnya dialek Minangkabau pada bahasa Mukomuko ini diperkirakan dialek ini dibawa oleh para pendatang Minangkabau pada masa lalu yang hidup berbaur dengan masyarakat setempat, dan secara tidak langsung membawa pengaruh ke dalam bahasa asli suku Mukomuko ini. Jadi bahasa Mukomuko ini kemungkinan merupakan hasil asimilasi antara bahasa Rejang dengan bahasa Minangkabau serta dengan bahasa Melayu setempat.
Di wilayah perkotaan pemukiman penduduk dalam bentuk kesatuan kampung/desa. Beberapa kampung/desa di perkotaan tersebut secara administratif dipersatukan dalam satu kesatuan wilayah kelurahan. Di perdesaan pemukiman penduduk bersatu dalam bentuk kesatuan dusun, kemudian beberapa dusun dipersatukan dalam kesatuan administratif desa.
Mata pencaharian utamanya adalah bertani, menangkap ikan, berdagang, menganyam rotan dan pandan. Kaum wanita umumnya membuat batik yang disebut Besurek dan songket Bengkulu. Kerajinan khas suku Muko Muko adalah kerajinan batu akik. Di samping itu rakyat juga mengusahakan perkebunan rakyat dengan hasil utama : karet, cengkeh dan kelapa sawit.
Sistem kekerabatannya bersifat bilateral, garis keturunan ditarik melalui pihak laki-laki atau perempuan. Upacara pernikahan biasanya dilakukan selama tujuh hari tujuh malam sebelum kedua mempelai bersanding di pelaminan.
Budaya yang sangat terkenal dari suku Muko Muko adalah Tari Gandai, yang merupakan bentuk kesenian dengan ciri budaya Melayu dan dipengaruhi kesenian Minangkabau. Pada saat tertentu, misalnya, menghadiri upacara adat tertentu, mereka memakai busana adat, yaitu jenis teluk belanga/jas tutup warna hitam lengkap dengan destar kain besurek (untuk pria) dan jenis baju/kebaya "Betabur" dengan pasangan kain songket berbenang emas (untuk wanita). Dalam komunikasi sehari-hari, suku Muko-Muko memakai bahasa Rejang yang merupakan bahasa campuran antara bahasa Minangkabau dan bahasa Rejang.
PARIWISATA 
Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Mukomuko, antara lain: Pantai Abrasi (Tapi Lauik), Danau Teratai Indah, Danau Lebar, Danau Nimbung, Dam Air Manjunto, Benteng Anna (Forth Anna, Pantai Air Rami, Pantai Pandan Wangi, bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto terletak di Kec. V Koto dan yang tidak kalah menarik adalahKonservasi Penyu, berlokasi di Desa Retak Ilir Kecamatan Mukomuko Selatan.
Warisan budaya lokal yang meliputi kemegahan budaya dan sejarah kerajaan, dapat digali bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi kota ini. untuk terus dilestarikan demi kelangsungan warisan dari masa lalu dan sejarah

AGAMA/KEPERCAYAAN
Suku Muko Muko menganut agama Islam yang masih bercampur dengan kepercayaan asli mereka (animisme). Mereka takut kepada roh ibu yang meninggal karena melahirkan, dan mereka juga mengkeramatkan pohon besar serta kuburan nenek moyang.

KEBUTUHAN
Saat ini suku Muko Muko membutuhkan peningkatan hasil pertanian dan khususnya perkebunan rakyat agar dikelola dengan lebih maksimal sehingga menaikkan kesejahteraan mereka. Di bidang pendidikan mereka membutuhkan tenaga pengajar bahasa Indonesia karena hanya 7% dari orang Muko Muko yang bisa berbicara dan mengerti bahasa Indonesia, bahkan komunikasi di TK maupun SD masih menggunakan bahasa Muko Muko
Rumah adat
 
             

No comments:

Post a Comment